Jenuh, sumpeg, bosan, itu biasa. Apalagi kalau penyebabnya
cuma rutinitas kerja. Untuk mencairkannya pun gampang.
Sekedar leyeh-leyeh di teras sambil nyruput teh manis angetdi sore yang cerah.
Cara lain yang murah, segera ambil sepeda pancal dan cari angin
keliling komplek rumah. Ini sehat dan tak bikin polusi. Boleh jugaCara lain yang murah, segera ambil sepeda pancal dan cari angin
sesekali ke bioskop, asal jangan nonton film horor yang bikin
mangkel itu.Tapi bagaimana kalau rasa bosan itu disebabkan sesuatu yang
maksud itu berasal dari sebuah gedung ”menyeramkan” di
kawasan Senayan, sana. Tepatnya gedung DPR. Ya, paraanggota parlemenlah yang lagi bikin bosan saya!
Bayangkan, masak warga yang terhormat ini masih saja
memelihara hobi gemar menerima suap. Ada dokumen yangBayangkan, masak warga yang terhormat ini masih saja
disiarkan Koran Tempo. Isinya daftar anggota DPR yang plesiran
ke luar negeri dan dibiayai Bank Indonesia. Bahkan ada yangminta istrinya pun didanai dan di-sangu-in. Yok opo rek?
Nama yang tedaftar ternyata masih sak-ombyok. Banyak
perjalanan wakil rakyat ke daerah juga ditanggung BankNama yang tedaftar ternyata masih sak-ombyok. Banyak
Sentral. Juga ada acara-acara silaturahmi dan buka puasa
bersama, njupuk dari brankas BI.Ini sungguh membosankan. Karena semua kegiatan tersebut
gencarnya pemeriksaan skandal BI jilid 1. Inilah skandal
penggelontoran dana BI untuk DPR pada periode2003-2004.
Lumrah, kali ini bukan saja rasa bosan yang menyergap.
Tetapi ditambah mangkel, jengkel, geram, marah, danLumrah, kali ini bukan saja rasa bosan yang menyergap.
nelongso. Kok ya tega-teganya orang-orang kaya itu
mau menerima –dan meminta— duit yang bukan hak-nya?Saya nelongso karena lalu kelingan para sedulur
sebuah gedung sekolah di Jawa Barat (dan banyak
gedung sekolah di pelosok dengan kondisi mengenaskan).Saya belum lupa dengan seorang ibu hamil yang
meninggal karena dirajam kemiskinan—dan faktanya jumlah orangmiskin memang semakin banyak saja.
Mengingat semua itu, dan melihat kelakuan para
berasa pahit.
No comments:
Post a Comment