Monday, March 12, 2007

Lik Sronto "Nalangin" Ical

Negeri macam apakah ini yang demikian "memanjakan"
seorang bernama Aburizal Bakrie alias Ical?

Mari kita mulai dari PT Lapindo Brantas, sebuah anak
perusahaan PT Energi Mega Persada, yang terkait
dengan Ical. Inilah perusahaan yang telah menyebabkan
lumpur penas menyembur di Porong, dan menyebabkan
ribuan jiwa tergebah dari kampung halamannya.

Jaringan infrastruktur juga rusak karenanya.
Seluruh kerugian mencapai lebih Rp 7 triliun!

Dan untuk memperbaiki kerusakan hebat itu,
pemerintah turun tangan menggerojokan
dana talangan. Uang siapa ini?

Tentu saja uang Pak Wiro, Yu Ginah, Kang Diro,
Lik Sronto, dan lain-lain sebagainya, yang sehari-hari
cuma jadi tukang patri di Pati, sopir angkutan di
Jumapolo, bakul pecel di gerbong-gerbong kereta
ekonomi jurusan Jakarta-Solo, dan sebagainya.

Merekalah yang kini menalangi segala kerugian
yang ditimbulkan oleh perusahaan yang terkait
dengan Pak Menteri yang tinggal di Menteng
dan tak sembarang orang boleh menjamah
pagarnya itu!

Mereka dipajeki, uangnya masuk anggaran,
lalu dicowok sebagian untuk nalangin kerusakan
akibat Lumpur Panas Lapindo!

Skor 1-0 untuk Ical.

Dan, eloknya, kini perusahaan Pak Menteri yang lain,
yakni PT Semesta Marga Raya yang dibawah Kelompok
Usaha Bakrie itu mendapat proyek senilai
Rp 1,38 Triliun untuk membangun tol Kanci-Pejagan.

Edan, tenan!
Kelompok Usaha yang salah satu perusahaannya
bermasalah kok dapet proyek raksasa!

Eloknya lagi, uang untuk membangun jalan tol
itu disalurkan oleh BNI dan BRI dalam bentuk
kredit. Sebagai wong ndeso, saya bertanya:
Jadi, modal apakah yang disediakan oleh
PT Semesta untuk mengerjakan ruas tol yang
kelak menjadi bagian dari Tol Jawa itu?
(geleng-geleng kepala mode: on)

Kini, 2-0.

Yu Ginah dan sak brayat sekalian,
inilah negeri kita. Inilah nasib kita.
Ojo kroso nelongso, amargo hanya itulah
yang baru bisa dibikin para pemimpin kita.

Di nurani mereka, tak terselip catetan tentang
nasib panjenengan sedoyo.

No comments: