Saturday, March 09, 2013

KELERENG MERAH

Penjual gulali di luar pagar sekolah itu selalu ramai dirubung anak-anak setiap istirahat pelajaran. Tak banyak yang beli gulalinya. Anak-anak lebih banyak ikut --atau sekedar melihat-- adu ketangkasan yang digelar pak penjual. 

Ia siapkan kantong kain berisi puluhan kelereng, dan hanya satu biji yang berwarna merah. Dengan membayar Rp 5 atau Rp 10 (lupa!), "petaruh" punya dua kesempatan mencomot kelereng merah yang mulut kantongnya segera ditutup begitu si anak menjulurkan tanganya. 

Jika berhasil, pencomot kelereng mendapat hadiah gulali yang paling mahal. Tentu saja kami lebih banyak yang gagal ketimbang berhasil--bagaimana mungkin kalau peluangnya cuma 1 : 30? (#jamanSD)